Budidaya jamur merang telah
dimulai oleh bangsa cina sekitar abad 17 dengan menggunakan jerami padi. Di
Indonesia sendiri budidaya jamur merang dimulai pada tahun 1955, iklim
Indonesia yang tropis serta kondisi alam dan lingkungannya yang sangat cocok
untuk budidaya jamur merang. Maka prospek budidaya jamur khususnya jamur
merang sangat menjanjikan.
Disamping itu ketersediaan bahan baku media yang
mudah di dapat yaitu kardus dan bibit unggul yang saat ini bisa di pesan secara
online (tanya mbah google), maka semakin mempermudah untuk melakukan budidaya jamur merang dengan
media kardus, karena terkadang di daerah pinggiran kota sulit mendapatkan
jerami. Untuk itulah limbah kardus yang selama ini sering membuat sempit
ruangan rumah, bisa di gunakan untuk media tanam jamur merang.
Dengan hanya memanfaatkan lahan kosong di rumah,
biasanya luas tempat pembudi-dayaan juga tidak terlalu luas. Kita bisa
memafaatkan halaman rumah atau bahkan garasi mobil. Dengan luas lahan 2 meter
persegi, panjang 2 meter dan lebar 0,5 meter yang terdiri dari 2 tingkat, dan
masing-masing rak mepunyai luas 1 meter persegi.
Jamur merang merupakan tanaman yang bisa cepat
diambil hasilnya, dalam waktu lebih kurang 11 hari jamur merang sudah
bisa dipanen, sedangkan jumlah produksi panen ditentukan dari kulitas bibit,
pengolahan media tanam dan sterilisasi tempat penanaman.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk budidaya jamur
merang dengan luas tanam 2 meter persegi, tanpa kumbung jamur:
- Bibit jamur merang
5botol @ Rp. 12.000,-
- Kardus bekas
17Kg @ Rp.
2.000,-
- Dedak halus
5Kg @ Rp. 1.500,-
- Tepung bras ketan
1/2Kg @ Rp. 4,700,-
- Kapur Tembok
5Kg @ Rp. 1.000,-
- Arang sekam
5Kg @ Rp. 1.000,-
- Bonggol Pisang Batu
4Kg @ Rp. 5.00,-
- Kangkung
10
ikat @ Rp. 750,-
- Pupuk NPK
1/2Kg @
Rp. 1.000,-
- Pupuk Sp36
1/2Kg @ Rp. 1.000,-
- Pupuk Cair Organik
- Air Cucian Beras
Alat-alat yang digunakan
1. Plastik transparan secukupnya
2. Kertas Koran secukupnya
3. Bambu 1 batang
4. Jet spray 1 buah
5. Pisau carter 1 buah
6. Alkohol 70%
Langkah-langkahnya:
- Rendam
kardus didalam air (bak perendaman) yang terbuat dari papan ukuran 1,5m x
2m yang dilapisi dengan plastik, rendam kardus sambil di sobek-sobek
hingga ukuran antara 5-10 cm
- Setelah
kardus selesai di sobek-sobek rendam kebali sambil dicampurkan kapur
tembok 4Kg, NPK&Sp36 dan dedak halus 1/2Kg aduk hingga rata, biarkan
rendaman sampai 4 hari.
- Aduk
rendaman setiap hari selama 5 menit agar merata.
- Pada
hari ke-4 tiriskan kardus hingga kadar airnya lebih kurang 50%.
- Rajang
bonggol pisang dan kangkung
- Hancurkan
bibit jamur merang, lalu campur dengan tepung beras ketan aduk hingga
rata, simpan ditempat yang sejuk yang tidak terkena matahari langsung.
- Siapkan
suplemen yang terdiri dari 1L air cucian beras, 1SDM air gula, 5butir
vitamin B12 yang telah digiling halus dan 1 Sendok teh pupuk cair organik,
campur hingga rata.
- Taburkan
kardus yang sudah ditiriskan ke atas rak dengan ketinggian lebih kurang
20cm dengan dibuat gundukan gundukan
- Campurkan
sisa dedak halus dengan kangkung dan bonggol pisang yang sudah dirajang
halus, beri air secukupnya, lalu taburkan campuran tadi dia atas gundukan
kardus.
- Semprot
media dengan cairan suplemen yang sudah disiapkan
- Tanam
bibit jamur di media, sebagian bibit jamur merang diselipkan ke dalam
media tanam dan sebagian lagi ditaburkan di atas media tanam.
- Taburkan
arang sekam yang sebelumnya sudah dicampur air+pupuk organik hingga merata
dan seluruh media tanam ketutup dengan arang sekam.
- Tutup
media dengan Koran.
- Terakhir
tutup media dengan plastik transparan,usahakan plastik tidak menempel
langsung di media (beri jarak 20cm dari permukaan media) hal ini berfungsi
untuk memberi ruang bagi pertumbuhan jamur.
Pemeliharaan setelah Tanam:
- Selama
masa inkubasi (pertumbuhan) ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
- Usahakan
suhu ruangan berkisar antara 28-30 derjat celcius.
- Tutup
rapat ruangan, usahakan jangan terlalu banyak masuk cahaya.
- Pada
hari ke 5 pada jam 00.00-05.00 dibuka agar ada sirkulasi udara.
- Tutup
kembali media tanam dengan plastik.
- Tiap
2 hari sekali buka penutup media selam 10 menit agar terjadi peputaran
udara.
- Pada
hari ke-11 panen sudah bisa dilakukan.
- Panen jamur
merang bisa dilakukan setiap hari atau 2 hari sekali
sampai jamur merang berumur 25 hari.
yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pemanenan adalah
sterilkan terlebih dahulu alat-alat yang digunakan untuk pemanenan (seperti
pisau cater, dan tangan) dengan alkohol 70%.
Harga Jamur Merang di Pasaran
Selama ini permintaan akan jamur khususnya jamur kardus/jamur
merang sangat tinggi, tapi hal ini tidak diimbangi dengan produksi yang dahasilkan
petani yang sangat terbatas, oleh sebab itu harga jamur kardus/jamur
merang sangat menggiurkan di tingkat konsumen sudah mencapai Rp.
20.000,-/Kg.
karena permintaan yang tinggi otomatis pemasarannya pun tidak
sulit, tingkat konsumsi masyarakat terhadap Jamur Merang sangat baik
sekali, hal ini sangat saya rasakan sendiri, sebab banyak pesanan yang datang
kepada saya akan jamur merang, tetapi tidak dapat saya penuhi akibat produksi
jamur kardus/jamur merang yang saya budidayakan sangat terbatas.
Pemasaran yang saya lakukan selama ini hanya dari mulut ke mulut
dan baru sebatas lingkungan rumah serta teman-teman dekat saya... tapi respon
yang ditunjukan sungguh di luar dugaan saya, rasa jamur kardus/Jamur
Merang yang kenyal dan tidak berbau apek yang membuat ketagihan para
pengemar jamur.
Assalamu'alaykum...trmksh untk infox,tp sya mw tnya klo bonggol pisang itu apa hrus bonggol pisang batu atw bisa pke bonggol pisang yg lain? Mohon pnjelasan,trimakasih
ReplyDeleteO ya,arang sekam itu kulit padi yg dbkar bkan? Dtmpt sy tdk ada sawah,jd sprtix sulit untk mndptkan arang sekam,apa bs dgnti dg bahan yg lain? Serbuk gergaji misalnya?
ReplyDeleteSatu hal lg,dri bahan sgtu itu bs mghasilkan jamur brpa bnyak? Trimksh ats infox..
ReplyDeletecaranya beda-beda ya.... mana yang bener nih?
ReplyDeletejamur merang memang unik ya, suhu dan media sangat memegang peranan penting.
ReplyDelete