
Salah satu kepiawaian pria yang tinggal di Tipar, Cakung, Jakarta Timur ini adalah mengubah limbah Styrofoam menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai estetika. Karyanya berupa patung manusia, bentuk-bentuk relief dengan berbagai ukuran, maupun bentuk-bentuk lain, yang apabila di pajang di galeri bisa di banderol hingga jutaan rupiah.
Bahkan dengan mencampurnya dengan pasir dan semen, dengan komposisi 50% Styrofoam, 40 % pasir, dan 10% semen, Surani menyulap limbah tersebut menjadi batako yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Dan batako karyanya di percaya dapat meredam suara dan getaran.
Jakarta akan menjadi tumpukan Styrofoam apabila musim banjir datang, setidaknya itulah yang tiap kali menjadi langganan pintu air manggarai, dan juga banyak pintu air lainnya. Bahkan kandungan Styrofoam diteliti berbahaya bagi tubuh manusia dan juga alam. Menurut para ahli bahan gabus Styrofoam bersifat racun dan bisa mencemari makanan serta minuman, dampak buruknya bagi tubuh bisa memicu sel tumor dan kanker. Dan limbah ini juga punya kesulitan lain apabila dibakar, sebab akan menimbulkan asap hitam yang baunya menyengat.

No comments:
Post a Comment