Produksi Tahu Sendiri Lebih Hygienis


membuat tahu
Sebelumnya kita sudah membahas cara membuat tempe sendiri, kali ini kita akan membahas cara membuat tahu, yang bahan bakunya sama yaitu kedele. Bahan baku untuk membuat tahu kualitas tinggi adalah kedele putih yang berbiji besar-besar. Di perlukan juga asam cuka dengan kadar 90 % yang nantinya dipakai sebagai campuran sari kedele agar dapat menggumpal menjadi tahu.

Selain asam cuka dapat juga di pakai batu tahu (CaSo4) atau sulfat kapur yang telah di bakar dan ditumbuk lalu dibuat tepung. Patut diperhatikan dalam seluruh proses produksi tahu, air bersih amat penting, baik untuk mencuci, merendam maupun untuk membuat sari kedele.

Kalau ingin membuat tahu kuning, tinggal menambahkan kunyit yang telah diparut dan diperas. Jika ingin menambah rasa asin dapat ditambahkan garam, untuk menambah rasa wangi sari kedele dicampur dengan bubuk ketumbar, jintan, kapol, cengkeh, pala atau bahan-bahan dari ramu-ramuan lain. Atau bisa juga membeli bubuk wangi buatan, misalnya bubuk buatan Cina.

Tahap dalam proses produksi tahu adalah sebagai berikut:
    membuat tahu
  1.  Kedele dipilih dengan penampi untuk memilih biji kedele besar. Kemudian di cuci serta direndam dalam air yang banyak selama 6 jam.
  2. Setelah di rendam, lalu di cuci kembali sekitar 1/2 jam.
  3. Setelah di cuci bersih kedelai di bagi-bagi diletakkan dalam ebleg terbuat dari bambu atau plastik.
  4. Selanjutnya kedele digiling sampai halus, dan butir kedele mengalir dengan sendirinya kedalam tong penampung.
  5. Selesai digiling langsung direbus selama 15 - 20 menit dengan menggunakan wajan dengan ukuran yang besar. Sebaiknya jarak waktu antara selesai digiling dan dimasak jangan lebih dari 5 - 10 menit, supaya kualitas tahu menjadi baik.
  6. Selesai di masak bubur kedele diangkat dari wajan, dan dimasukkan ke bak/ tong untuk disaring menggunakan kain belacu atau mori kasar yang telah di letakkan pada sangkar bambu. Agar bubur dapat di saring sekuat-kuatnya diletakkan sebuah papan kayu pada kain itu lalu ada satu orang naik di atasnya dan menggoyang-goyang, supaya terperas semua air yang masih ada pada bubur kedele. Limbah dari penyaringan berupa ampas tahu. Kalau perlu ampas tahu diperas lagi dengan menyiram air panas sampai tidak mengandung sari lagi. Pekerjaan penyaringan di lakukan berkali-kali hingga bubur kedele habis.
  7.  Air sampingan yang tertampung dalam tong warna kuning atau putih adalah bahan yang akan menjadi tahu. Air saringan di campur dengan asam cuka untuk menggumpalkan. Sebagai tambahan asam cuka dapat juga diberikan air kelapa atau cairan whey (air sari tahu bila tahu telah menggumpal) yang telah di eramkan maupun bubuk batu tahu (sulfat kapur).
  8. Gumpalan atau jonjot putih yang mulai mengendap itulah yang nanti sesudah di cetak menjadi tahu. Air asam yang masih ada dipisahkan dari jonjot-jonjot tahu dan disimpan, sebab air asam cuka masih dapat digunakan lagi. Endapan tahu dituangkan dalam kotak ukuran misalnya 50 x 60 cm 2 dan sebagai alasnya dihamparkan kain belacu. Adonan tahu kotak dikempa, sehingga air yang masih tercampur dalam adonan tahu itu terperas habis. Pengempaan dilakukan sekitar 1 menit, adonan tahu terbentuk kotak, yang sudah padat, di potong-potong, misalnya dengan ukuran 6 x 4 cm 2, sebelulm menjadi tahu siap di jual.

No comments:

Post a Comment